Philip Hansen: Jadi Pelatih harus Optimis
Instruktur Philip Hansen Maramis foto bersama dengan peserta kursus lisensi D Ahad (21/2/2021)
Laporan Hendri Zainuddin
Pekanbaru
SETELAH hampir satu minggu berjalan, pelaksanaan kursus pelatihan lisensi D yang ditaja Asosiasi Provinsi Riau (Asprov) PSSI Riau resmi ditutup oleh H Nasril MPd yang mewakili Ketua Asprov PSSI Riau Husni Thamrin, Ahad (21/2/2021) di Aula Hotel Drego Jalan Jenderal Sudirman. Hadir dalam acara penutupan itu, instruktur Philip Hansen Maramis yang ditunjuk oleh PSSI pusat, perwakilan pengurus Asprov PSSI Riau serta peserta kursus lisensi D.
Panitia pelaksana (Panpel red) Asprov PSSI Riau yang diwakili oleh Nanang menjelaskan, bahwa kegiatan pelatihan kursus lisensi D ini berjalan dengan baik dan tidak ada halangan. Dimana kegiatan kursus pelatihan lisensi D ini dimulai pada tanggal 15 Februari hingga 20 Februari 2021. Sementara, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada instruktur yang telah memberikan pemaparan tentang sepakbola kepada peserta yang telah ikut.''Alhamdulilah kegiatan kursus pelatih lisensi D ini berjalan dengan sukses dan lancar. Karena, selama pelaksanaan tidak ada halangan dan ganguan yang berarti. Bahkan, mulai dari pelajaran teori di kelas
hingga praktekal di lapangan,'' ujar Nanang.
Seorang peserta yang akan menjadi pelatih lisensi D bernama Afrizal dipercaya untuk menyampaikan pesan dan kesan selama mengikuti pelatihan mengatakan, bahwa ia sangat apresiasi dan salut apa yang telah disampaikan instruktur Philip Hansen. Sebab, kata pria asal Kampar ini, banyak sekali ilmu tentang sepakbola yang didapatkan selama pelatihan lisensi D ini.''Dulu saya tidak banyak tahu dan paham tentang ilmu sepakbola. Tetapi, setelah mengikuti pelatihan lisensi D ini secara bertahap saya sudah banyak mengetahuinya. Terlebih lagi, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari instruktur Philip Hansen. Mudah-mudahan ilmu yang saya dapat ini bisa bermanfaat, sehingga ilmu ini bisa diterapkan kepada anak-anak didik usia dini nantinya,'' ujar Afrizal.
Philip Hansen Maramis yang ditunjuk PSSI Pusat sebagai instruktur menjelaskan, bahwa ia berpesan kepada peserta yang nanti akan menjadi pelatih supaya benar- benar paham dan terus belajar untuk mengulang apa yang telah didapatkan selama mengikuti pelatihan lisensi D ini. ''Karena, jika tidak diulang-ulang tentu akan lupa apa materi ataupun pola-pola latihan yang akan diterapkan. Namun, yang paling penting saya ingatkan kepada jika jadi pelatih nantinya agar tetap optimis dan jangan pesimis, Dengan begitu, ilmu yang didapatkan tidak hilang ,'' harap Philip Hansen.
Sementara itu, Nasril MPd menjelaskan pertama-tama ia juga mengucapkan maaf karena, Ketua Asprov PSSI Riau tidak bisa hadir bersama dalam acara penutupan ini, karena ada keperluan lain, sehingga ia menunjuk dirinya (Nasril red) untuk menutup pelaksanaan kursus lisensi D ini. Dikatakan Nasril, dari laporan yang didapatkan dari panitia pelaksana bahwa kegiatan berjalan sukses dan lancar. Kesuksesan acara ini, tentu berkat rahmat dan lindungan dari Allah SWT.
''Setelah sama -sama kita mendengar dari panpel bahwa kegiatan ini tidak ada halangan dan berjalan aman dan lancar. Ini merupakan suatu keberkahan dari Allah SWT. Terlebih lagi, selama mengikuti pelatihan ini semua pengurus atau pun peserta semuanya sehat walafiat, sehingga bisa selesai mengikutinya dan sampai dengan acara penutupan ini,'' terang Nasril.
Lanjut Nasril, ia berpesan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus pelatihan lisensi D supaya ilmu yang telah didapatkan ini bisa diterapkan dan diajarkan dengan benar kepada anak-anak didik nantinya.''Saya berharap ilmu tentang sepakbola yang telah didapatkan dalam pelatihan lisensi D ini dapat diimplentasikan kepada anak-anak didik usia dini. Mudah-mudahan anak usia dini yang nantinya dilatih benar-benar bisa berkembang dengan baik, sehingga dapat melahirkan pemain yang bertalenta dengan memiliki skil dan prestasi nantinya,'' tutur Nasril. Usai acara penutupan, para pengurus, instruktur dan peserta bersalam-salaman dan diakhiri sesi foto bersama. Dalam acara penutupan ini, pihak panpel tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19.
Sebagaimana diketahui dalam pelaksanaan kursus lisensi D ini banyak sekali materi yang telah disampaikan oleh instruktur Philip Hansen Maramis. Terutama di dalam Filanesia atau Filosofi Sepakbola Indonesia. Karena, di dalam Filanesia secara umum mencakup ada bertahan, transisi dan menyerang.
Selain itu, ada juga dibahas tentang taktik, teknik, fisik dan mental. Selain itu, didalam Filanesia dipaparkan tentang formasi di waktu bertahan, transisi serta menyerang. Begitu juga banyak lagi kurikulum yang diterapkan dalam Filanesia, seperti pengembangan sepakbola serta kesiapan penyediaan menu anak usia dini.***
Tulis Komentar